
Sementara siswa yang beragama Islam melaksanakan kegiatan Isra’ Mi’raj di lapangan volley, siswa beragama Kristen dan Katolik melaksanakan kegiatan keagamaan di aula Bintaraloka dua.
Kegiatan siswa meliputi ibadah bersama, menonton film rohani dan perjamuan kasih.
Guru-guru yang terlibat dalam penyelenggaraan acara ini adalah Bapak Gery sebagai guru agama serta Bapak Vigil dan Ibu Cahya sebagai pembina BPK.

Apakah perjamuan kasih itu?
Dijelaskan dalam buku Firman Hidup karya Fridolin Ukur (2007), dalam bahasa Yunani, perjamuan kasih dikenal juga dengan istilah perjamuan “Agape”.
Tujuan dari kebiasaan ini adalah untuk mempererat hubungan antar umat dan memelihara persekutuan Kristiani.

Saat menghadiri Perjamuan Kasih, setiap orang diperbolehkan membawa makanan sesuai dengan kesanggupannya. Nantinya, makanan tersebut dikumpulkan jadi satu dan dimakan bersama-sama.
Acara berlangsung khidmat sekaligus akrab.

“Saya bersyukur anak-anak bisa melakukan kegiatan kerohanian disekolah, tidak hanya berdoa tetapi juga meningkatkan rasa persaudaraan siswa-siswi Kristiani di SMP Negeri 3 Malang, harapannya kegiatan ini terus berjalan dan selalu kompak,” demikian diungkapkan Bapak Vigil Kristologous sebagai koordinator acara.
Semoga dg kegiatan keagamaan ini siswa bintaraloka menjadi pribadi yg semakin berkualitas, berbudi pekerti luhur, dan memupuk rasa toleransi, persaudaraan dan kekeluargaan.
Salah satu kegiatan yang menunjukkan moderasi beragama di Bintaraloka. Sip.
Terus maju Bintaraloka 👍🏼
Bentuk Moderasi di Bumi Bintaraloka
Keren, semoga ada nya kegiatan ini bintaraloka semakin maju dan toleransi tetap terjaga
Implementasi sekolah moderasi beragama, menumbuhkan toleransi untuk kebangsaan
Kompak selalu Bintaraloka.