Bintaraloka terus berbenah. Dalam rangka menuju Sekolah Siaga Kependudukan Paripurna, Bintaraloka terus melakukan pembenahan, baik pembenahan ke dalam maupun keluar.
Pembenahan ke dalam berupa persiapan Pojok Kependudukan, sosialisasi pada siswa tentang SSK, sosialisasi tentang kesetaraan gender dan penguatan materi SSK dari Insan Genre Kota Malang.
Pembenahan keluar dilaksanakan dengan melakukan studi tiru ke SMP Negeri 5 Malang.
Dengan penuh semangat Ibu Triana, Ibu Meiyantika dan tim merancang kegiatan- kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan oleh SSK Bintaraloka.
Sebenarnya apakah Sekolah Siaga Kependudukan itu?
Sekolah Siaga Kependudukan atau SSK adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana, ke dalam beberapa mata pelajaran sebagai pengayaan materi pembelajaran.
Sekolah Siaga Kependudukan selalu bergerak untuk melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan masalah kependudukan. Kegiatan bisa dilakukan dalam pembelajaran maupun di luar pembelajaran.
Tentang Pojok Kependudukan Bintaraloka
Yang menarik, ada satu tempat yang sangat menyenangkan berkaitan dengan SSK yaitu Pojok Kependudukan.
Pojok Kependudukan adalah sebuah tempat yang menyediakan berbagai informasi tentang masalah kependudukan.
Selain sebagai sumber berbagai informasi, tempat ini juga merupakan area bagi kader SSK dalam berkegiatan, seperti rapat, diskusi, sampai konseling teman sebaya seputar permasalahan remaja.
Pojok Kependudukan Bintaraloka terdapat di lantai dua, yang dulunya dikenal dengan nama ruang Bintaraloka tiga.
Bagaimana gambaran Pojok Kependudukan Bintaraloka?
Dekat pintu masuk ruangan Pojok Kependudukan Bintaraloka terpasang banner yang berisi keterangan tentang Sekolah Siaga Kependudukan, juga gambar besar dalam sebuah pigura.
Banner menerangkan tentang apa itu SSK dan latar belakang dari SSK. Dijelaskan bahwa adanya SSK disebabkan oleh adanya bonus demografi yang dialami negara kita di kisaran 2020-2035.
Bonus demografi terjadi ketika jumlah usia produktif (14-64 tahun) melebihi jumlah usia nonproduktif. Adanya bonus demografi itu bisa dilihat dari gambar Piramida Penduduk yang menunjukkan jumlah penduduk menurut usia.
Berkaitan dengan hal tersebut harus dilakukan berbagai upaya agar tercipta generasi yang berkualitas di masa depan.
Gambar berpigura yang ada di dekat pintu masuk menyampaikan pesan tentang pentingnya generasi muda untuk membuat rencana yang matang ke depan dikarenakan berbagai masalah kependudukan yang akan mereka hadapi.
Masuk ke dalam ruangan, sebuah tulisan besar “Pojok Kependudukan” terpampang di bagian atas komputer tempat presensi.
Di sekitarnya terdapat keterangan tentang masalah kependudukan di Indonesia yang disajikan dalam tulisan yang diletakkan dalam hiasan talenan. Cantik dan informatif, itu kesan yang bisa langsung ditangkap oleh pengunjung.
Lewat berbagai informasi tersebut kita bisa membaca berbagai isu kependudukan yang dihadapi Indonesia misalnya tentang pertumbuhan jumlah penduduk, urbanisasi dan perkembangan perkotaan, hal-hal mengenai penduduk usia remaja, penduduk usia juga penduduk usia produktif.
Dibagian lain dari ruangan ini terpampang mading yang berisikan kota idaman. Ya, tentunya kita semua mendambakan kota idaman yang memberikan suasana tinggal yang nyaman bagi kita semua
Lebih masuk ke dalam, terdapat ruang PIK R atau Pusat Informasi dan Konseling Remaja. Di tempat ini siswa bisa melakukan konseling tentang berbagai permasalahan dengan sesama siswa yang bertugas.
Diharapkan dengan konseling dengan sesama remaja mereka akan lebih terbuka untuk menceritakan permasalahan yang sedang dihadapi, dan mendapatkan alternatif solusi untuk memecahkan masalahnya.
Tidak jauh dari tempat PIK R terdapat pojok literasi yang berisikan buku-buku tentang masalah kependudukan.
Tak ketinggalan ada juga alat permainan seperti ular tangga kependudukan, dimana siswa bisa bermain sambil belajar tentang masalah kependudukan.
Menjelajah Pojok Kependudukan membuat wawasan kita tentang berbagai masalah kependudukan lebih terbuka. Kita menjadi kian sadar bahwa begitu banyak tantangan yang harus dihadapi di masa mendatang berkaitan dengan masalah kependudukan.
Berkaca dari hal tersebut, penting bagi generasi muda untuk membuat rencana langkah mereka, meningkatkan potensi diri agar bisa merancang kehidupan yang lebih berkualitas di masa mendatang.
Ya, seperti salam dari Sekolah Siaga Kependudukan, yaitu Salam Gen-Re (Generasi Berencana), saatnya yang muda yang berencana.