Ketika Penerimaan Rapor Bukan Sekedar Laporan Angka

Siswa dan orang tua berdiskusi masalah nilai rapor dokumentasi pribadi

Penerimaan rapor adalah hari yang selalu ditunggu di setiap semester. Tidak hanya oleh siswa tapi terutama juga orang tua yang ingin mengetahui hasil belajar putra putrinya selama satu semester .

Kegiatan rapotan semester gasal  dilaksanakan pada  minggu kedua atau ketiga bulan Desember, dan di sekolah kami dilaksanakan pada hari Kamis (19/12).

Di semester-semester sebelumnya, pengambilan rapor dilaksanakan oleh  orang tua siswa, dimana  pada hari yang ditentukan sekolah mengundang orang tua untuk mengambil rapor. 

Dalam acara tersebut sekaligus dilakukan pengarahan juga diskusi sehubungan dengan proses belajar siswa di sekolah.

 Sementara orang tua datang ke sekolah, siswa tidak perlu datang alias libur.

Itu dulu, mulai semester ini sekolah kami mencoba cara baru dalam penerimaan rapor siswa.

Dalam kegiatan ini bukan hanya orang tua, tapi siswa juga datang ke sekolah untuk bersama sama menerima rapor semester gasal.

Bagaimana detail kegiatannya? 

Pengarahan kepala sekolah, dokumentasi pribadi

Undangan pada orang tua diberikan dalam tiga tahap yaitu pukul 07.30 untuk kelas 7, pukul 09.00 wib kelas 8 dan 10.30 untuk kelas 9.

Setiap angkatan berjumlah sekitar 250 orang. Berarti jika hadir semua diperkirakan ada 500 orang yang datang dalam tiap tahapan.

Nah, alur penerimaan rapor adalah sebagai berikut:

1. Orang tua hadir di aula dan mendapat penjelasan penjelasan tentang berbagai masalah pembelajaran dan pembentukan karakter siswa oleh kepsek.

2. Siswa hadir di kelas dan mendapat pengarahan dari wali kelas tentang berbagai masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran, sekaligus mengisi refleksi tentang pembelajaran yang sudah dilaksanakan di semester gasal. 

3. Sesudah pengarahan, siswa mendapat rapor  untuk dicermati. Pada siswa diberikan arahan bahwa nanti orang tua mereka akan datang ke kelas, dan mereka harus menjelaskan perolehan nilai mereka pada orang tua dan menjawab pertanyaan orang tua berkaitan dengan nilai tersebut.

3. Orang tua masuk ke kelas dan mendapatkan sedikit arahan dari wali kelas.

4.  Siswa menyerahkan sekaligus menjelaskan perolehan nilai rapor pada orang tua masing-masing.

Proses penerimaan rapor dengan cara seperti ini memang lebih ribet dari biasanya. Terutama bagi wali kelas yang harus memberikan pengarahan pada siswa dan orang tua dalam waktu yang hampir bersamaan. 

Tapi tak apa karena dengan kegiatan ini bisa ditanamkan berbagai karakter baik pada 

siswa. Apa saja karakter baik tersebut?

1. Tanggung jawab, diharapkan lewat kegiatan ini siswa semakin menyadari bahwa belajar adalah tugas dan tanggung jawab yang diberikan orang tua pada mereka. 

Orang tua sudah membiayai dan mensupport mereka selama ini. Jangan sia siakan kepercayaan orang tua. Dan sekarang adalah tugas mereka untuk “mempertanggungjawabkan” segala kepercayaan tersebut lewat nilai nilai mereka.

2. Kejujuran, dengan kegiatan ini diharapkan ada komunikasi yang jujur dari orang tua dan siswa. Hari itu siswa menjelaskan mengapa perolehan nilai mereka seperti itu, dan orang tua mencatat dalam hati kira kira apa yang harus ditingkatkan dalam mensupport belajar siswa.

3. Komunikasi yang baik, pada kenyataannya ada siswa yang mengalami kesulitan komunikasi dengan orang tua. Entah karena orang tua terlalu sibuk, atau bahkan siswa sendiri yang banyak tugas. Kesempatan ini bisa mereka gunakan untuk saling berbicara mencairkan kebekuan yang mungkin ada.

4. Sopan santun, sebelum menyerahkan rapor pada orang tua, guru menjelaskan bagaimana adab bicara dan menyerahkan sesuatu pada orang tua. Semua harus dilakukan dengan sopan.

Hari yang luar biasa. Suasana terasa akrab juga mengharukan.

Ada yang tersenyum bangga, ada yang begitu terharu, sekaligus sedih ketika ada nilai yang kurang dari ekspektasi.

Beberapa orang tua tampak  begitu bersemangat memberikan motivasi pada anak anaknya.

Sesudah proses diskusi selesai, orang tua diminta mengisi form refleksi tentang kegiatan hari itu. 

Tanggapan rata-rata orang tua adalah mereka  menyukai model penerimaan rapor seperti hari itu karena meningkatkan tanggung jawab anak, juga “mencairkan” komunikasi anak dan orang tua.

Siswa dan orang tua, dokumentasi pribadi

Akhirnya banyak hal baik yang diperoleh dari pelaksanaan penerimaan rapor hari itu.  Ya, penerimaan rapor bukan sekedar laporan angka angka. 

Lewat kegiatan penerimaan rapor juga bisa ditanamkan karakter baik pada siswa, dan yang paling penting bisa meningkatkan sinergi guru dan orang tua untuk menunjang keberhasilan proses belajar siswa.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *