Dari Rapor Pendidikan Hingga Deep Learning, Pentingnya Komitmen Guru Untuk Terus Belajar

Pak Siswanto Pengawas SMP Negeri 3 Malang sedang memberikan materi tentang rapor pendidikan, dokumentasi pribadi

Di sela sela kegiatan SAT kelas 7 dan 8 ini, telah dilaksanakan Workshop guru  dengan narasumber Bapak Siswanto, Pengawas SMP Negeri 3 Malang 

Workshop yang diadakan hari Senin (26/05),  membahas dua topik utama yaitu tentang Rapor Pendidikan sekaligus pembuatan PBD dan Pembelajaran Mendalam atau Deep Learning.

Setelah diajak membuka rapor pendidikan sekolah, kami diberi arahan bagaimana cara menyusun PBD berdasarkan hasil rapor sekolah. Pembuatan PBD meliputi perencanaan skala priorita  perbaikan yang akan dilakukan sekolah, menyusun RKT dilanjutkan memasukkannya ke dalam Arkas.

Sekitar 45 menit pembahasan tentang rapor pendidikan, materi dilanjutkan dengan Deep Learning atau Pembelajaran Mendalam.

Ganti menteri ganti kurikulum.  Kalimat ini yang menjadi pembuka diskusi kami siang itu di sesi Deep Learning. Sebuah kalimat yang mau tidak mau harus kita rasakan kebenarannya. Betapa tidak? Tiap ganti menteri pasti akan ganti kebijakan dan akhirnya ganti kurikulum. 

Tapi benarkah alasan penerapan Deep Learning seperti itu? Seperti diterangkan oleh Bapak Siswanto penerapan pembelajaran mendalam ini bukan sekedar karena ganti menteri saja. Tujuan utama dari penerapan deep learning ini adalah untuk transformasi pendidikan menuju arah yang lebih baik.

Apakah Deep Learning itu dan mengapa harus Deep Learning?

Sumber gambar : Kemdikbud RI

Deep Learning adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pemahaman konsep dan penguasaan kompetensi secara mendalam terhadap cakupan materi yang lebih sempit. 

Dalam deep learning siswa didorong untuk secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran hingga siswa bisa memahami topik melalui proses “penjelajahan” lebih dalam dari topik tersebut.  

Ada beberapa hal yang melatar belakangi pelaksanaan deep learning itu yaitu perubahan masa depan yang sulit diprediksi, tingkat literasi, numerasi dan kemampuan HOTs (High Order Thinking Skills) siswa yang rendah, ketimpangan mutu pendidikan, Bonus Demografi 2035 dan visi Indonesia Emas 2045.  

Ada tiga pilar utama Deep Learning yaitu:

Meaningful Learning

Ini bermakna bahwa siswa memahami bahwa apa yang mereka pelajari sangat bermanfaat dan mempunyai relevansi dengan dunia nyata . Siswa tidak hanya diminta memahami konsep, tapi bisa menerapkan konsep itu dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai contoh dalam matematika siswa tidak hanya bisa menghafalkan rumus untuk mencari volume sebuah bangun ruang, tapi juga bisa menghitung banyaknya kerugian yang ditimbulkan karena kebocoran bak mandi misalnya.

Mindful Learning

Mindful Learning dalam teori pendidikan dikenal sebagai metakognisi. Di sini  siswa diajak untuk memiliki kesadaran penuh, fokus, dan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran yang sedang ia jalani.

Mindful Learning bisa dilakukan dengan memberikan pertanyaan pemantik yang pas, atau juga dengan membiasakan membiasakan siswa membuat kesimpulan pembelajaran di akhir sesi belajar sebagai proses refleksi.

Joyful Learning

Dalam hal ini guru diminta untuk  menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan positif dengan pengalaman belajar interaktif, menantang dan penuh rasa ingin tahu. 

Dengan joyful Learning diharapkan siswa akan lebih menikmati pembelajaran dan lebih mudah menerima materi sekaligus menerapkannya.

Deep Learning, dokumentasi pribadi

Ada berbagai cara untuk menerapkan Joyful Learning ini seperti  permainan edukatif, penggunaan media kreatif, hingga diskusi kelompok yang dinamis sehingga merangsang motivasi dan kreatifitas siswa dalam menemukan solusi.

Ditegaskan oleh Bapak Pengawas bahwa deep learning bukan kurikulum baru. Ini adalah sebuah pendekatan pembelajaran untuk transformasi pendidikan di Indonesia yang lebih baik ke depannya.

Workshop diakhiri sekitar pukul  tiga lebih. 

Luar biasa. Hari yang benar-benar padat ilmu. 

Di akhir acara , Ibu Ari memberikan refleksi tentang workshop hari ini. 

Refleksi di akhir acara, dokumentasi pribadi

“Workshop hari ini memberikan semangat pada saya untuk belajar lebih lanjut tentang penerapan deep learning, terutama dalam pembelajaran mapel Bahasa Inggris,” ungkap beliau.

Akhirnya seiring dengan kebijakan dalam bidang pendidikan yang terus berubah, tantangan para guru hakekatnya adalah tidak berhenti untuk belajar. Mari terus belajar dan belajar agar bisa memberikan yang terbaik untuk anak didik kita. 

 

4 thoughts on “Dari Rapor Pendidikan Hingga Deep Learning, Pentingnya Komitmen Guru Untuk Terus Belajar”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *