Peringati Maulid Nabi, Bintaraloka Buka Hati Siswa dengan Matahati

Sambutan Ibu Kepala SMP Negeri 3 Malang, dokumentasi Bintaraloka

Perayaan Maulid Nabi merupakan perayaan yang mulia bagi umat Islam. Dari perayaan itu siswa-siswi dapat mendekatkan diri dengan Rasullulah Muhammad SAW. 

Dalam perayaan Maulid Nabi biasanya terdapat pertunjukan yang bersifat islami. Dan SMPN 3 Malang juga tak kalah menarik dalam merayakan Maulid Nabi. 

Al-Banjari, dokumentasi Bintaraloka

Perayaan Maulid Nabi di SMPN 3 Malang diadakan Jumat (6/10). Seluruh siswa  dikumpulkan di lapangan voli supaya semua bisa mengikuti acara dengan baik.

Pop band Islami, dokumentasi Bintaraloka

Acara di mulai pada pukul 06.45 sampai 11.30 WIB. Tampak siswa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut.

Acara yang telah digelar. 

Awal acara dibuka dengan pertunjukan  Albanjari dan pop band Islami dari siswa SMPN 3 Malang. 

Siswa siswi sangat bersemangat dan ikut bernyanyi saat pertunjukan dimulai. Setelah itu dilanjut Gema wahyu ilahi dan sambutan dari kepala sekolah SMPN 3 Malang Ibu Dra. Mutmainah Amini,M. Pd.

” Saya merasa bersyukur dapat mengadakan maulid nabi ini, Nikmat Allah selalu ditambahkan kepada hambanya yang selalu mensyukuri nikmatnya” ujar dari Ibu Kepala SMPN 3 Malang. 

Materi dari Matahati, dokumentasi Bintaraloka

Acara tersebut juga dihadiri oleh Bapak Drs. Junaedi, M.Pd, pengawas PAI kota Malang. 

“Kami mengapresiasi karna bentuk peringatan maulid nabi tidak hanya sekedar ceramah, tetapi lebih dari itu menghadirkan tim yang bisa menguatkan inti daripada kita hanya memperingati maulid nabi, “ungkap Bapak Drs. Junaedi, M.Pd dalam sambutannya.

Acara Diakhiri dengan Muhasabah, motivasi dan terapi karakter peserta didik oleh Tim Matahati. 

Awal acara peserta didik sangat senang dan antusias mengikuti pertunjukan yang dipersembahkan. Suasana berubah di saat Tim Matahati berceramah. Tim Matahati berceramah tentang usaha orang yang dibully dan pengorbanan dari seorang orangtua yang selalu ada di sisi kita.

 Suasana dari yang senang dan penuh tawa berubah menjadi sedih dan penuh tangisan dari peserta didik. Dari ceramah yang dipersembahkan menunjukan bahwa siswa- siswi masih memiliki rasa dan hati kepada orang tuanya.

Siswi dari kelas 3.1.5 mengatakan, “Acaranya cukup membuat terharu karena mengingatkan kita pada seorang ibu..” dan “Supaya siswa-siswi dapat mengetahui makna yang ada di acara Maulid Nabi”. 

Reporter:

Lintang , Sara , Fia , Atiqoh, Cia

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *